WELCOME


Minggu, 05 September 2010

"Kota Makassar Menuju Kota Dunia"

Semakin banyaknya wacana tentang kota – kota di Indonesia yang akan menjadikan kotanya sebagai “Kota Dunia”, tak terkecuali Kota Makassar. Sebagaimana terjadinya kota – kota pada umumnya yang bermulai dari daerah sepanjang sumber mata air, Kota Makassar awalnya juga bermulai dari muara Sungai Tallo dengan pelabuhan niaga kecil di wilayah itu pada penghujung abad XV. Tetapi akibat dari intensifnya pertanian di hulu Sungai Tallo, terjadi pendangkalan Sungai Tallo, sehingga terjadi pemindahan Bandar ke muara Sungai Jeneberang. Di muara Sungai inilah mulai diadakannya pembangunan, yang pada masa itu adalah wilayah kekuasaan para ningrat Gowa – Tallo, yang dikemudian hari merupakan wilayah inti dari Kota Makassar. Perkembangan perniagaan Kota Makassar sangat pesat. Hanya dengan kurun waktu seabad, Makassar telah mampu menjadi kota niaga terkemuka di dunia yang dihuni lebih dari 100.000 orang.
Dari sejarah inilah yang Makassar yakin untuk mengembangkan diri menjadi Kota Dunia. Deskripsi dari kota dunia itu sendiri adalah kota yang berkualitas internasional, baik dari segi humanity, estetika, maupun lingkungan. Memang kita ketahui bahwa kota – kota di Indonesia jauh tertinggal dibandingkan dengan kota – kota dunia. Banyak permasalahan yang menjadi penyebab, misalnya angka pengangguran dan kemiskinan yang amat tinggi, tingkat kriminalitas yang juga sangat tinggi, kualitas dari kota itu sendiri yang sangat rendah, dan masalah – masalah lainnya.


Lalu, bagaimana dengan Kota Makassar? Makassar telah merencanakan untuk menjadi salah satu kota berkualitas dunia. Tumbuh berkembangnya Makassar menjadi kota dunia mempunyai konsekwensi semakin cairnya interaksi sosial, ekonomi dan budaya dari berbagai belahan dunia di kota ini. Berbagai konsep dan strategi dari pemerintah telah disusun guna pengembangan Kota Makassar, agar kota semakin tumbuh berkembang menjadi kota dunia dengan atmosfir untuk hidup dan berpenghidupan yang kondusif (aman, lancar, mudah, terjangkau, bersahabat) dalam melakukan berbagai kegiatan, bagi warga kota maupun bagi para pendatang dari berbagai belahan dunia, dengan berlandaskan kearifan lokal,yakni budaya Sulawesi Selatan.
Walaupun pemerintah telah menyusun konsep, tetap saja banyak yang harus dibenahi dari Kota Makassar untuk mewujudkan menuju Kota Dunia. Misalnya saja masalah infrastructure. Minimnya sarana dan prasarana infrastruktur, menjadi salah satu kendala dalam mewujudkannya. Sebagai salah satu kota maritime, Makassar harus bisa mempertahankan kekuatan kotanya yang terkenal dengan wilayah lautnya, sehingga pemerintah harus memperhatikan sarana dan prasarana infrastructure dari wilayah maritime. Termasuk perubahan pola pikir yang mendunia, baik pengembangan kawasan maritim, pengembangan wilayah kepelabuhan, dan wilayah pesisir. Selain itu, konsep perencanaan tata-ruang Makassar tidak mampu berfungsi sebagai instrumen legal yang bisa memberi arahan dan batasan perkembangan kota. Itu karena pemerintah kota sendiri tidak konsisten untuk melaksanakannya.
Perkembangan ekonomi kota yang berada di luar sistem globalisasi, akan menjadi bagian kota yang terbelakang. Untuk mencegah keterbelakangan itu, Kota Makassar harus mengembalikan fungsi dasar kota sebagai pemukiman yang mampu memenuhi standar tertentu, kemudian melakukan proses pengembangan kota secara lebih inovatif.
Kota Makassar sendiri, sebenarnya banyak yang bisa diinovasikan agar fungsinya mampu bersaing di pasaran global. Sayangnya, konsep pariwisata yang dikawinkan dengan cultural heritage kurang cepat ditangkap oleh pemerintah kota. Akhirnya bisa dibilang, kawasan kota lama Makassar lenyap begitu saja tanpa pengembangan yang berarti. Sebelum terlambat juga, kawasan wisata benteng Somba Opu dan Benteng Rotterdam sebaiknya segera dilakukan inovasi agar dilirik oleh wisatawan.
Pariwisata lain yang juga potensial dikembangkan ialah pariwisata laut Makassar. Banyaknya pulau-pulau kecil yang panoramanya begitu indah, bisa menjadikan Makassar sebagai rujukan pariwisata laut di dunia, utamanya olahraga selam.
Selain pariwisata, Makassar berpotensi dikembangkan sebagai kota perdagangan jasa yang diperhitungkan secara internasional. Ini mengingat bahwa Makassar adalah pintu masuk Indonesia bagian timur. Sejarah pun mencatat kalau Makassar sejak dulu merupakan tempat persinggahan saudagar-saudagar dari mancanegara. Proses pengembangan ini bisa dilakukan dengan modernisasi pelabuhan-pelabuhan yang ada di Makassar.
Menuju World City, bukanlah sesuatu yang mustahil bagi Makassar. Namun, bukan pula menjadi hal yang mudah, butuh kerja sama semua pihak untuk mewujudkan hal itu. Baik dari pemerintah kota, akademisi, perencana, dan terutama masyarakat sendiri.

sumber :
http://bahasa.makassarkota.go.id/index.php/kerjasama/266-sayembara-makassar-menuju-kota-dunia
http://bahasa.makassarkota.go.id/index.php/kerjasama/220-infrastruktur-buruk-hambat-menuju-kota-dunia
http://bahasa.makassarkota.go.id/index.php/sejarah-kota-makassar
http://www.pwk-uh.co.cc/2008/03/pola-perkembangan-kota-makassar.html

Kamis, 24 Juni 2010

mengenai world class city

Sebuah kota internasional adalah otonom atau semi-otonom kota-negara yang terpisah dari pengawasan langsung dari satu negara-bangsa .

Alasan pembentukan
kota Internasional sudah bisa memiliki salah satu atau kedua karakteristik berikut:
(1) Mereka adalah etnis campuran .
(2) Kewenangan atas kota sebelumnya telah ditentang oleh negara-negara yang berbeda.
kota Internasional didirikan terutama pada tahun 1920 dan tahun 1940-an, setelah Perang Dunia I dan Perang Dunia II .

Instrumen negara, pemerintahan
Beberapa kota internasional, seperti City Bebas Danzig dan Teritori Bebas Trieste , memiliki sendiri mata uang dan dipraktekkan tarif perdagangan-bebas. Kota-kota internasional telah membatasi diri-pemerintahan (seperti di Danzig, dengan pengawasan dari Liga Bangsa-Bangsa ), atau mereka dikelola oleh sebuah badan perwakilan dari negara-negara eksternal (seperti di kota Shanghai 1.845-1.944 dan International Zona Tangier 1923-1957).

beberapa kota yg mulai bertaraf internasional

di indonesia telah banyak memiliki kota-kota yg bertaraf internasional. seperti jakarta,medan,bandung,bali dan masih banyak lagi... kota-kota yang sedang berkembang ke taraf internasional juga banyak.. contohnya kota palembang yg akan di bahas di bawah ini...

Palembang Menuju Kota Bertaraf Internasional

Kamis, 10-07-2008 10:02:41 oleh: Hidayatullah Adronafis
Kanal: Layanan Publik

Kota Palembang, sebagai ibukota Provinsi Sumatera Selatan, dalam 5 tahun terakhir mengalami kemajuan yang begitu pesat. Infrastruktur, sarana dan prasarana tersedia, investasi marak, roda pereekonomian terus menggeliat. Kondisi ini tak pelak menjadikan Palembang sebagai salah satu kota tujuan di tanah air. Baik untuk sekedar berkunjung maupun untuk mencari peluang usaha.

Secara status pun, Palembang sudah menjadi kota yang metropolis. Indikator suatu kota dikatakan metropolis antara lain ditinjau dari segi kepadatan penduduk, tingkat perekonomian, ketersediaan sarana dan prasarana serta variabel-variabel penunjang lain. Dalam konteks ini, Palembang sudah memenuhi kriteria sebagai kota metropolis. Penduduknya sudah melampaui 1 juta. Dengan asumsi pertumbuhan penduduk 5 persen per tahun, diperkirakan penduduk palembang sudah mencapai 1,5 juta jiwa lebih pada 2008 ini.

Geliat perekonomiannya pun terus menunjukkan tren yang positif. Investasi marak karena ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai sehingga memberikan rasa aman dan percaya bagi para investor.

Setelah status sebagai kota metropolis terlampaui, dengan kondisi diatas, cukup beralasan bila Palembang melalui walikota-nya Ir. H. Eddy Santana Putra, MT mencanangkan suatu visi strategis, Palembang sebagai kota bertaraf internasional. "Palembang harus jadi kota internasional, minimal di level Asia. Setara dengan Chiang Mai dan Singapura. Sejarah kebesaran Sriwijaya harus kembali," kata Eddy.

Dan memang, merujuk kepada kota-kota yang sudah terlebih dahulu menjadi kota bertaraf internasional, seperti Jakarta, Medan dan Surabaya, keinginan untuk menjadikan Palembang menjadi kota bertaraf internasional merupakan suatu keniscayaan. Even-even dan pertemuan internasional sudah banyak digelar di Palembang. Infrastruktur, sarana dan prasarana, seperti jalan, jembatan, pusat perbelanjaan, kompleks perkantoran, hotel berbintang serta restoran menjamur.

Khusus untuk jembatan, tidak lama lagi pembangunan jembatan Fly Over Simpang Polda akan segera rampung, disusul kemudian dengan rencana pembangunan Jembatan Musi III.

Selain itu, Palembang telah pula memiliki Bandar Udara bertaraf internasional, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB II). Bandara ini bahkan mendapat penghargaan sebagai bandara terbaik kategori pelayanan prima dari Kementrian Departemen Perhubungan beberapa waktu lalu.

Dalam konteks pendidikan, Palembang punya dua sekolah kejuruan bertaraf internasional, yakni SMKN 4 dan SMKN 6. Di bidang kesehatan, pelayanan kesehatan berkualitas, sarana dan prasarana memadai. Rumah Sakit Palembang Bari contohnya. Sempat akan ditutup pada 2003 karena lebih banyak merugi, secara bertahap rumah sakit milik pemerintah ini terus berkembang. Yang teranyar adalah ditetapkannya RSUD Bari sebagai rumah sakit kelas B dari Departemen Kesehatan karena dipandang memenuhi kelayakan dari segi sarana dan prasarana serta layanan kesehatan. Artinya, secara umum, upaya untuk menuju rumah sakit bertaraf internasional telah mengarah pada track yang benar.

Selain itu, Palembang telah pula memiliki beberapa puskesmas swakelola. Seperti Puskesmas Merdeka, Dempo, Plaju, Pembina di Kelurahan 8 Ulu, Puskesmas 4 Ulu, 7 Ulu, Ariodillah, Sei Selincah, Kenten dan Puseksmas Gandus. Puskesmas swakelola artinya puskesmas yang mengelola sendiri administrasi dan keuangannya, termasuk pengadaan sarana dan prasarana tanpa harus dibiayai APBD lagi. Ini merupakan suatu modal dasar dan menjadi faktor penguat menuju kemandirian masyarakat.

Pembangunan pasar modern untuk menjembatani kebutuhan para pendatang pun terus berjalan. Selain mal-mal yang sudah ada seperti Mal PTC, Palembang Square, Palembang Indah Mall, pemerintah pun membangun pasar retail di Jakabaring. Tak lama lagi juga akan dibangun pasar terapung berkonsep pariwisata guna menarik wisatawan lokal dan mancanegara berkunjung. Dibidang pariwisata, program Visit Musi 2008 yang dilaunching pada 5 Januari 2008 lalu sukses menarik perhatian mancanegara. Terbukti dengan partisipasi aktif negara-negara luar tersebut dalam even-even selama perhelatan Visit Musi 2008.

Tak hanya pembangunan secara fisik, pembangunan mental masyarakat pun mendapat prioritas. Pencanangan gerakan Seribu Satu Masjid (Gessid) merupakan salah satu upaya dari sekian banyak yang upaya yang telah dilakukan.

Potensi Kota Palembang

Letak Kota Palembang yang strategis, pada lintasan utara-selatan Pulau Sumatera dan Selat Malaka secara faktual akan mempengaruhi tingkat interaksi dengan kota-kota lain. Hal ini ditunjang dengan keberadaan Bandara SMB II yang melayani penerbangan internasional sehingga membuka peluang bagi warga Kota Palembang mendapatkan akses langsung dengan kota-kota internasional.

Dukungan daerah sekitar Palembang, seperti Kabupaten Ogan Ilir, Banyuasin, terutama menyangkut sumber daya energi dan terpenuhinya kebutuhan sehari-hari, juga dapat memacu pertumbuhan industri dan perdagangan/jasa di kota ini.

Belum lagi dari segi luas wilayah yang masih sangat prospektif bagi rencana pengembangan sektor stratregis yang didukung dengan tersedianya infrastruktur penunjang seluruh aktivitas kota.

Sejarah Kota Palembang sebagai pusat Kerajaan Sriwijaya yang sarat dengan warisan sejarah dan budaya serta objek wisata di sekitar Sungai Musi, sejatinya tentu akan menambah dan memperkuat daya tarik kota Palembang sebagai tujuan wisata internasional.

Skenario Pengembangan Kota

Guna mencapai kota bertaraf internasional sekaligus memacu pertumbuhan ekonomi, yang pada gilirannya akan mengangkat kesejahteraan masyarakat, telah disiapkan beberapa skenario pengembangan kota yang ditikberatkan pada beberapa aspek.

Pertama, mempercepat dan mendistribusikan kegiatan kota ke kawasan yang berpotensi untuk berkembang, sehingga di kawasan pusat kota tidak lagi terjadi pemusatan kegiatan ekonomi.

Hal ini dilakukan dengan memacu pertumbuhan kawasan-kawasan potensial dan strategis, yaitu dengan mengembangkan fasilitas perdagangan, wisata dan sistem transportasi di wilayah yang dilalui Jalur Lintas Timur Sumatera, Bandara, Pelabuhan Samudera Tanjung Api-Api dan jalur sungai; melengkapi dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, sarana dan prasarana dasar secara berimbang.

Kedua, pengembangan kota dilakukan secara bertahap berdasarkan skal prioritas. Penyusunan skala prioritas dilakukan dengan menggunakan beberapa parameter penilai. Antara lain melalui peningkatan kualitas infrastruktur kota yang meliputi peningkatan akses antara kawasan yang berpotensi untuk dikembangkan, drainase, transportasi, persampahan, sanitasi dan lingkungan. Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui kesempatan berusaha serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Agenda Pembangunan Kota Palembang Masa Depan

1. Meningkatkan Pendapatan Masyarakat, melalui kegiatan :

* Penyelarasan ketersediaan lapangan pekerjaan dengan pertumbuhan angkatan kerja.

* Menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui penyediaan prasaranaa dan sarana yang memadai.

* Mengurangi tingkat ketergantungan terhadap produk dan komoditas antar daerah maupun negara lain melalui optimasi kualitas dan diversifikasi produk daerah.

2. Memaksimalkan kualitas pelayanan masyarakat, melalui kegiatan :

* Pengendalian dan penyediaan sarana prasarana lingkungan permukiman kumuh terutama yang terdapat di pusat kota dan bantaran sungai.

* Pengoptimalan pelayanan pendidikan dan kesehatan masyarakat. Peningkatan kualitas keamanan dan ketertiban kota.

3. Mengoptimalkan Pengelolaan sumber daya air, baik untuk menanggulangi efek genangan maupun penyediaan bahan baku air bersih, melalui kegiatan :

* Pembangunan yang dilakukan dengan berwawasan lingkungan.
* Mengoptimalkan pemeliharaan drainase yang ada.

* Penambahan jumlah kolam retensi.

* Pengembangan konsep drainase terpadu dan penetapan area konservasi rawa.

* Mulai melaksanakan sistem polder dan pompa pada lokasi-lokasi tertentu.

4. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Transportasi, melalui kegiatan :

* Percepatan penyebaran area pusat kegiatan kota (CBD).

* Pengembangan kawasan dan tata ruang kota dalam mengantisipasi kebutuhan ruang dan pola perubahan pengembangan kota internasional.

* Meningkatkan keterpaduan penggunaan lahan dengan sistem transportasi dan aksesibilitas antarwilayah.

Visi : "Palembang Kota Internasional yang Sejahtera dan Berbudaya 2013"

Misi :

1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang cerdas, sehat, bermoral, berbudaya serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Meningkatkan kesejahteraan dan peran serta masyarakat dalam pembangunan.

3. Meningkatkan sarana dan prasarana perkotaan dan kualitas lingkungan sesuai dengan rencana tata ruang yang berkelanjutan.

4. Mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui investasi sektor industri, perdagangan dan jasa serta peningkatan jejaring kerja antar daerah baik dalam negeri maupun luar negeri dengan memberikan kemudahan perizinan dan fasilitas lainnya.

5. Menciptakan lapangan kerja baru untuk mencukupi kebutuhan tenaga kerja dalam upaya mengurangi pengangguran.

6. Melanjutkan reformasi birokrasi baik secara cultural maupun structural untuk meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat.

7. Meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat secara adil dan merata serta mendorong terlaksananya penegakan hukum.

8. Melestarikan sejarah dan budaya.

Tujuan : "Mewujudkan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin dalam lingkungan yang Bersih, Aman, Rapi dan Indah,"

Dengan semua indikator dan bukti konkret diatas, keinginan menjadikan Palembang sebagai kota internasional sejahtera dan berbudaya nampaknya hanya tinggal menunggu waktu saja. Kita tunggu! (yat)

artikel ini saya ambil dari alamat web
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=9423

Rabu, 23 Juni 2010

Akhirnya...
nulis juga aku di blog ini...

hehehehehe......

dikejar deadline penilaian tugas TEKKOM tentang blog pribadi yang jatuh pada Jumat, 25 Juni 2010.....

huuummm...
kali ne aku mau ngomongin tentang TEMA syuuuuting kemaren yaitu....
jeng...jeng...jeng...

"World Class City"


dilihat dari nama temanya...
kalo orang awam yang ngartiin...
World = dunia
Class = kelas
City = kota
jadinya dunia kelas kota....

haduh..hhaduh..haduh...

bukan itu....

bagi kita para planner...
"World Class City itu Kota Bertaraf Internasional"

Hhhhuuuuummmm......

Jadi kepikiran kannnnn..?????
Kota Bertaraf Internasional atau yang lebih kerennya itu World Class City
itu kayak gimana....



Senin, 21 Juni 2010

Brotosaurus

SYUTING oh.... SYUTING
Alhamdulilah wa syukurilah.....

Akhrinya tugas besar TEKKOM selesaiiiiiiiiii.....

Terima Kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran dari Syuting bertema Drama Komedi kami yang berjudul "Broto's Project"